Jumat, 06 Januari 2012

Batik Lasem Krecak - Batik Lasem Online

Batik Lasem Krecak adalah Batik Tulis Lasem yang mengeksplorasi keindahan batu krecak atau pecahan batu sebagai ornamen motif. Stailisasi ornamen krecak biasanya diharmonisasikan dengan stailisasi ornamen flora, fauna, dan benda-benda lainnya.

Ornament krecak, ada juga yang menyebut watu pecah, acap menjadi motif utama Batik Lasem. Dominasi stailisasi ornament krecak menjadi focus keindahan Batik Lasem.

Tapi tak jarang, stailisasi ornament krecak menjadi motif pelengkap. Ornament krecak cukup menjadi isen-isen maupun motif dibagian tumpal (tepi ujung) Batik Lasem.


Uniknya, dimanapun ornament krecak diposisikan, ternyata mampu memperindah motif Batik Lasem. Wajar jika ornament krecak mampu eksis sebagai salah satu motif Batik Lasem yang digemari para pecinta batik nusantara.

Kemunculan Batik Lasem motif krecak konon ada kaitannya dengan pembuatan jalan Daendels, yakni jalan yang dibuat atas perintah Gubernur Jenderal Belanda Herman Willem Daendels yang berkuasa di Hindia Belanda antara tahun 1808 hingga 1811.

Jalan Daendels merentang sepanjang 1000 km menyusuri bagian utara pulau Jawa dan sebagian besarnya menyusuri pantai utara laut Jawa. Jalan ini kini lebih dikenal sebagai jalan pantura (pantai utara). Salah satu daerah yang dilintasi jalan Daendels adalah Lasem, Rembang, Jawa Tengah.

Ada kisah duka rakyat saat tereksploitasi dalam proyek pembuatan jalan pantura ini. Rakyat diperlakukan tidak manusiawi. Dalam kondisi yang tidak layak, rakyat bekerja keras menjiwa dalam bebatuan krecak untuk menyelesaikan proyek jalan spektakuler ini.

Pergulatan jiwa rakyat dalam cambukan kerasnya pecahan batu krecak ini memicu keprihatinan seniman Batik Lasem. Mereka tak kuasa menggelar aksi protes, kecuali gerakan simpatik artistik melalui disain stailisasi ornamen krecak dalam motif Batik Lasem.

Batik Lasem Krecak menjadi langkah menata asa untuk menisbikan eksploitasi dan kekerasan, sekaligus mensejatikan keindahan, yakni memanusiakan manusia (rakyat) dalam egalitarian, kemakmuran, dan perdamaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar